Pendahuluan
Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (mengandung hemoglobin), sel darah putih (mengandung antibodi) dan keping-keping darah (mengandung zat pembeku darah). Sedangkan plasma darah terdiri dari air dan protein-protein darah. Tentunya semua komponen darah itu memiliki peranan masing-masing dalam sistem hemologi ini.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yaitu protein / pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin (Hb) merupakan persenyawaan dari Heme, dan protein, globin. Keistimewaan dari hemoglobin adalah dapat mengikat Oksigen dan Karbondioksida, serta memberi warna merah pada darah.
Penetapan kadar Hb dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan metode Hematin Asam dengan Hemometer Sahli, Metode Tallquist, dan Cyanomethemoglobin. Penetapan kadar hemoglobin ini digunakan untuk mendiagnosa anemia dan Mean Corpuscular Hemoglobin.
Selain sel darah merah dalam sel darah terdapat sel darah putih dan keping-keping darah. Sel darah putih dan keping-keping darah ini sangat berkaitan dalam proses pertahanan dan pembekuan darah.
Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan akhirnya akan berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali. Di tempat terjadinya pendarahan, gumpalan darah beku terbentuk, yang menyumbat dan menyembuhkan luka pada saatnya. Itulah yang disebut dengan pembekuan darah.
Hematokrit adalah fraksi darah merah yang dinyatakan dalam persen dari keseluruhan darah. Penentuan hematokrit merupakan cara yang teliti untuk diagnosa anemia. Prinsipnya menghitung volume sel-sel darah dalam darah.
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan percobaan untuk menentukan kadar Hb, menentukan nilai hematokrit, menentukan waktu pendarahan dan pembekuan.
II. Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan
§ 1 set Hemometer Sahli
§ Standar Tallquist Adam
§ Vaccinostyle steril
§ Kapas
§ Alkohol
§ Aquadest
§ HCl N/10
§ Darah manusia
§ Mikro kapiler tanda merah dan tanda biru
§ Kristoseal
§ Centrifuge
§ Mikro Capillary Reader, skala hematokrit
§ Kertas isap atau kertas saring
b. Cara Kerja
1. Menentukan Kadar Hemoglobin
- Metode Hematin Asam dengan Hemometer Sahli
a. Bersihkan dan keringkan tabung hemometer
b. Isi tabung hemometer dengan HCl N/10 N sampai garis batas
c. Isap darah sampel dengan pipet hemometer sampai tanda garis 20 mm3
d. Tuangkan darah ke dalam tabung hemometer
e. Aduk darah dengan alat pengaduk (darah akan terlihat coklat tua). Hal ini menunjukan adanya hemolisis
f. Tambahkan Aquadest tetes demi tetes sambil diaduk terus sampai warna sampel sama dengan warna standar
g. Baca tinggi meniscus (permukaan) cairan dalam tabung (satuan Hb=Gr%)
- Metode Tallquist
a. Ambil sampel darah dengan pipet
b. Teteskan darah pada kertas isap yang disediakan, kemudian keringkan
c. Bandingkan bercak/tetesan dengan warna standar yang ada pada buku standar tallquist adam
d. Tentukan dan baca kadar Hb nya
2. Menentukan Waktu Pendarahan
a. Tusuklah ujung jari dengan vaccinostyle steril
b. Catatlah dengan tepat waktu saat darah pertama keluar
c. Isaplah tetesan darah dengan kertas isap sampai darah tidak keluar lagi
d. Catatlah waktunya, dengan menggunakan bantuan stopwatch
3. Menentukan Waktu Pembekuan
a. Tusuklah ujung jari dengan vaccinostyle steril, tetes darah yang keluar diisap ke dalam pipa mikro kapiler yang tidak berheparin (warna biru). Catatlah dengan tepat waktu saat darah masuk ke dalam kapiler
b. Genggamlah mikro kapiler dengan tangan selama 5 menit. Setelah itu patahkan sedikit demi sedikit kapiler tersebut setiap satu menit sampai terbentuk benang fibrin pada patahannya
c. Catatlah waktu pada saat terjadi benang fibrin. Waktu antara pengisapan darah ke dalam kapiler dan saat mulai terbentuk benang fibrin adalah waktu pembekuan
4. Menentukan Nilai Hematokrit
a. Masukkan darah ke dalam mikro kapiler hematokrit yang sudah mengandung anti kagulan (mikro kapiler warna merah). Tutuplah salah satu ujung kapiler dengan kristoseal
b. Kemudian kapiler yang sudah berisi darah tersebut disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
c. Setelah dicentrifuge darah akan terpisah antara sel-sel darah dan plasmanya, bacalah volume sel-sel darah yang sudah terpisah dalam kapiler dengan alat pembaca mikro capillary reader yang disediakan
d. Hitunglah nilai hematokrit
Nilai Hematokrit = Vol. sel-sel darah x 100 %
Vol. darah
III. Hasil Pengamatan
A. Penentuan Kadar Hemoglobin
§ Metode Hematin Asam dengan Hemometer Sahli
Dengan menggunakan alat bantu Hemometer Sahli kita dapat mengetahui konsentrasi Hb yang dimiliki oleh pasien tersebut adalah stabil pada ;
Konsentrasi Hb sebesar 56 %
§ Metode Tallquist
Ketika darah dihisap dengan kertas saring dan dibiarkan sampai darah tersebut mengering kemudian kami cocokan dengan warna darah yang telah terbukukan didalam buku metode Tallquist Adam ternyata kadar hemoglobin pasien ;
Konsentrasi Hb sebesar 60 %
B. Penentuan Waktu Pendarahan
Mulai dari darah mulai keluar sampai darah itu berhenti keluar dari luka
Waktu pendarahan 8,28 detik
C. Penentuan Waktu Pembekuan
Waktu pada saat sel-sel darah membentuk benang-benang fibrin dan waktu pembekuan dari sel-sel darah pasien
Waktu pembekuan 6 menit, 14 detik
D. Penentuan Nilai Hematokrit
Nilai Hematokrit sebesar 43 %
IV. Pembahasan
A. Penentuan Kadar Hemoglobin
Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Hemoglobin merupakan metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Untuk mengukur kadar hemoglobin dapat digunakan beberapa cara diantaranya dengan metode hematin asam dengan menggunakan hemometer sahli dan metode tallquist.
1. Metode Hematin Asam
Hemometer Sahli merupakan salah satu jenis alat yang dapat digunakan dalam proses penghitungan kadar hemoglobin yang terkandung di dalam sampel darah yang akan dihitung. Kadar hemoglobin yang terkandung dalam sampel darah yang diambil dari pasien ternyata memiliki kisaran rata-rata yang berbeda antara kadar hemoglobin yang terkandung pada pria dan wanita. Jika kadar hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah wanita berkisar antara 8-11 %/gram % akan tetapi kisaran kandungan yang terdapat pada darah yang dimiliki oleh pria berkisar antara 11-14 %/gram %.
2. Metode Tallquist Adam
Penentuan kadar hemoglobin di dalam darah dengan menggunakan metode Tallquist Adam sangatlah berbeda dengan metode yang digunakan dalam pengukuran hemoglobin yang menggunakan Hemometer Sahli, karena jika dalam pengukuran yang menggunakan metode Tallquist Adam harus memiliki buku ”Standar Tallquist Adam” yang digunakan untuk membandingkan dan membaca kadar darah yang terkandung dalam sampel darah yang diambil dari pasien. Metode Tallquist Adam sangatlah sederhana dalam proses pengerjaanya karena hanya menghisap sampel darah si pasien dengan kertas hisap lalu ditunggu sampai darah tersebut mengering, lalu dibandingkan hasilnya
B. Penentuan Waktu Pendarahan
Waktu pendarahan darah si pasien yang diukur masih termasuk kedalam kondisi yang normal. Waktu pendarahan tersebut dihitung pada saat darah pertama yang keluar dari pasien hingga darah tersebut tidak keluar kembali.
C. Penentuan Waktu Pembekuan
Waktu pembekuan merupakan waktu dimana darah tersebut keluar sampai terbentuknya benang-benang fibrin pada darah.
Proses pembekuan darah dilakukan oleh keping-keping darah (trombosit). Ketika terluka maka trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protombin). Trombokinase mengubah protombin menjadi trombin dangan bantuan mineral calsium dan vitamin K. Selanjutnya , trombin merangsang fibrinogen membentuk benang fibrin. Benang fibrin menyebabkan darah membeku krn benang fibrin berbentuk sperti jaring yang menangkap dan menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah yang rusak.
D. Menentukan Nilai Hematokrit
Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain. Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.
Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.
Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Nilai hematokrit sangatlah penting digunakan untuk mendiagnosa penyakit kekurangan darah (Anemia). Pengerjaan praktikum ini cukup lama dan agak rumit karena sebelum darah diukur nilai hematokritnya, darah tersebut haruslah dimasukkan kedalam mikro kapiler yang berwarna merah, karena mikro kapiler yang berwarna merah itu mengandung zat anti koagulan lalu setelah darah terisi kedalamnya maka ditutup salah satu ujungnya dengan kristoseal. Setelah semua itu selesai dilakukan maka mikro kapiler tersebut dimasukkan kedalam alat sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Kemudian diukur dengan alat pembaca mikrokapiler (Micro Capillery Reader) atau skala hematokrit.
V. Kesimpulan
Penetapan kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan metode Hematin Asam dengan Hemometer Sahli, Metode Tallquist Adam Method, dan Cyanomethemoglobin. Penetapan kadar hemoglobin ini digunakan untuk mendiagnosa anemia dan Mean Corpuscular Hemoglobin.
Hematokrit adalah fraksi darah merah yang dinyatakan dalam persen dari keseluruhan darah. Penentuan hematokrit merupakan cara yang teliti untuk diagnosa anemia. Prinsipnya menghitung volume sel-sel darah dalam darah. Hematokrit merupakan salah satu cara yang teliti dalam mendiagnosa Anemia.
Waktu pendarahan dalam sel dapat kita peroleh dengan cara menghitung waktu pada saat darah pertama yang keluar dari luka sampai darah terakhir yang keluar.
Waktu pembekuan darah merupakan waktu antara keluarnya darah pertama sampai terbentuknya benang-benang fibrin oleh darah tersebut.
Kamis, 07 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar